Cerita Tadi Siang
Pak Aki..
Itu kalau tidak salah, saat dia menyebut namanya. Itu jika
aku tidak salah ingat.
Kakek tua yang ringkih, punggung yang sedikit bungkuk. Dengan
syal berwarna jingga.
Tingginya sekitar 170 mungkin, dengan kulit cokelat. Sudah sangat
tua. Wajahnya teduh. Seakan ketika kau melihatnya, kau merasa itu adalah ayahmu
yang sudah renta, yang ingin selalu kau jaga.
“Umurnya sudah 82 tahun,” katanya.
“Oh ya? Masyaa Allah. Panjang umur.”
“Pelupa! Pelupa sekali. Pernah sampai sakit waktu di kira
surat DKMnya hilang.”
“Terus?” kataku.
“Terus kata paman, nih ada di aku.”
“Hahaha..”
“Langsung sembuh!”
“Lucu, kakekmu.”
“Ada lagi.”
“Apa, apa?” Tanyaku antusias.
“Uang Aki hilang! Uang Aki hilang! Katanya.”
“Beneran hilang?”
“Engga, ada di kolong kasur.”
Kami pun tertawa terbahak.
Pak Aki..
Maaf jika salah menyebut namanya, aku agak sedikit pelupa.
Pak Aki..
Yang tadi siang mengantri dengan sabar di pelataran masjid,
untuk bersalaman dengan Habib.
Ahh,
Aku jadi ingat Almarhum Bapak..
Komentar
Posting Komentar