Di sekolah ketika itu



Satu dua dari sekian banyaknya cerita selama mengajar di taman kanak-kanank. Seru, menyenangkan, dan bikin greget dengan tingkah laku anak-anak.

Punya Fans Fanatik di Sekolah...Euy!!!

Berawal dari kegiatan dikelas yang memperkenalkan guru-guru di sekolah melalui sebuah foto dan Rafka pun mulai mengenal Bu Wulan.
Dari banyaknya foto-foto guru yang diperkenalkan, foto bu Wulanlah yang paling menarik perhatian Rafka. Hingga ketika bu Wulan berjalan melewati kelasnya, Rafka melambaikan tangan dan berkata, “Bu Wulan!” dengan senyum yang semanis mungkin tentunya.
Hari demi hari, bu Wulan layaknya idola bagi Rafka. Dimanapun bertemu tak pernah sekalipun untuk tidak menyapa dan memeluk. Frekuensi menyapa melebihi dari dosis makan obat, lebih dari 3 kali sehari.
Ada kalimat yang paling membuat bu Wulan menjadi tersipu. Kala Rafka berkata, “Bu Wulan cantik.” Anak itu memang pandai sekali memuji.
Itulah Rafka..

Duo Nabil dan Zhafran

Mari berkenalan dengan Nabil dan Zhafran. Dua sahabat sejati super aktif yang tak mau dipisahkan sepertinya.
Pernah suatu waktu, Nabil menangis histeris. Bu Wulan pun bertanya, “Nabil kenapa?” Nabil menjawab, “Aku mau deket Nzaf shalatnya.” Oke baiklah, padahal hanya terpisah oleh satu orang anak dan masih berada di kelas yang sama.
Bu Wulan sering sekali merasa putus asa saat Nabil dan Zhafran harus selalu diingatkan ketika masih menjelajah ruang kelas mulai dari menjelajah kursi kelompok lain, ke karpet, ke kolong meja, ke luar kelas, berlari-lari di ruangan sambil melakukan aksi heroik layaknya film kartun kesukaan menggunakan kemoceng atau benda apapun yang ada di kelas sebagai alat permainan.
“Baiklah sepertinya Nabil dan Zhaf tidak mau duduk, kursinya diambil saja ya.” Kalimat itu pun sakti mandra guna. Nabil dan Zhafran duduk seketika dan menyelesaikan kegiatannya selama beberapa menit dan sudah itu, bubar sudah.
Dan duo Nabil Zhafran ini yang paling suka membuat bu Wulan senyum dan ketawa-tawa sama tingkah lakunya. Salah satu gak ada, seperti kehilangan salah satu raganya.
“Bil kok gak lari-lari hari ini?” tanya bu Wulan
“Nzafnya gak ada,” ucap Nabil.
Segitu dulu tentang Nabil dan Zhafran...Nanti cerita lagi.

Si Pengirim Surat

Bu Wulan yakin, selain karena untuk berbangga diri karena sudah dapat menulis dan menggambar dengan bagus, mereka tulus melakukannya karena rasa sayang kepada ibu guru. surat-surat dengan gambar warna warni seringkali diberikan dari beberapa anak perempuan. Dan itu semacam menjadi suntikan motivasi sekaligus tamparan untuk menjadi guru kalian yang lebih baik lagi.
“Ini untuk bu Wulan...”
Isinya sederhana:
“Bu Wulan lucu..”
“Terimakasih bu Wulan..”
“Bu Wulan terbaik..”
Tentunya, dengan gambar kartun bu Wulan.
Terimakasih banyak ihh.

It’s time to Futsal!!

Waktunya futsal dan kalian anak laki-laki sering kali riuh dengan yel-yel kemenangan. Kakak kelas B yang sudah jadi “Dewasa” dalam porsinya sebagai anak kelompok B, dan adik kelas A yang masih lugu, unyu-unyu dan polos saat berkenalan dengan bola.
Bola yang harusnya di tendang, diraih dengan kedua tangan lantas berlari dan dimasukan ke dalam gawang. “Goooolll,” serunya!
“Ditendang nak, pakai kaki!” kata bu Wulan, dan kamu menjawab. “Ihh aku udah hebat golin tauuuu.”
Ya sudah!
Adik kelas A. Saat  kakak-kakak kelas B semangat bermain, kallian berbondong-bondong ingin keluar ruangan.
“Mau kemana?” tanya bu Wulan.
“Mau pulang.”
“Kan mau main futsal.”
“Tapi bosen. Terus cape. Kalau aku cape gimana? Nanti aku laper, haus. Gimana? Aku ajak temen-temen pulang aja. Ya temen-temen?”
Bu Wulan usap-usap kepala aja sambil nyengir kuda hehehe.
Berikutnya...
Salah satu anak kelas A menangis. Bu Wulan tanya, “Ada apa?” bolanya diambil terus, kan akau mau golin.”
Masyaaallah, kan ini lagi main futsal, nak..

Abang Omarr

Selalu dibuat tertawa oleh tingkah laku Bang Omarr ini. Selalu kritis dan banyak bertanya. Kadang, melakukan hal-hal konyol diluar dugaan. Dengan suara “Ngebass”nya, sekarang Abang semakin formal saja jika berbicara.
“Ehh, siapa ini?” tanya Abang
“Menurut Abang ini siapa?”
“Emm ini kan bu Wulan.”
###
“Ehh Abang, sedang apa?”
“Saya sedang menunggu giliran mau pipis. Bu Wulan harus menunggu giliran.” Jawabnya sambil memukul tangan bu Wulan.
“Abang, kenapa mukul? Bu Wulan tidak suka dengan anak yang belum menjaga amanah tangannya.” Kata bu Wulan sambil memalingkan muka.
Abang terdiam, kemudian menghampiri bu Wulan dan berkata, “Maafkan Abang bu Wulan. Abang tidak sengaja. Abang janji tidak akan melakukannya lagi.”
Hmmm maafin gak ya..hihi
Dan obrolan yang paling ngakak dengan Abang Omarr.
“Bang..”
“Apa bu Wulan?”
“Suka do’ain bu Wulan gak?”
“Abang doakan bu Wulan seperti yang kata bu Wulan.”
“Coba Apa?”
Abang mengangkat kedua tangan dan berkata, “Ya Allah, semoga bu Wulan cepat menikah..Aamiin”

To be Continue...

Komentar

Popular Posts