Menjadi “Bersinar” di Tempat Kerja
Sumber:Google |
Halooo....
Baru curat coret lagi nih hihi... gak produktif banget ya!!!
Sesuai sama judulnya, mau membahas kiat-kiat biar “Bersinar”
di tempat kerja, tentunya dari sudut pandang saya yang didasarkan oleh
pengalaman pribadi, pengamatan, serta observasi (kaya skripsi aja). Dan tolong
catat, yang bikin tulisan ini bukan sudah “Bersinar” tetapi hanya ingin sharing
dan berpendapat.
By the way, gaya tulisan ini baru banget saya pakai, lebih ngepop
dan gak banyak kata-kata kiasan seperti gaya tulisan saya. Kenapa? Gak apa-apa,
kadang orang butuh suasana baru. iya kan?! (tapi judulnya tetep kiasan hihi).
Baikalah, mari langsung bahas.
Sebetulnya, sederhana sekali untuk kamu mejadi bersinar di
tempat kerja. Bersinar yang saya maksud bukan di sorotin pakai lampu homogen
supaya bersinar ya! Tetapi bersinar disini adalah berkualitas, mempunyai
kemampuan, dan dapat menjadi “Motivasi”nya rekan-rekan kerja kamu.
Untuk bersinar, menurut saya kamu gak perlu terus-terusan “Show
up” ingin diakui kemampuannya oleh rekan kerja maupun atasan, apalagi bersilat
lidah dan bermanis-manis dengan karyawan lain guna menarik perhatian.
Nah kalau “Soft Sell” sih menurut saya boleh hehe. Bagaimana caranya?
Ya misal kalau kamu pinter dalam suatu bidang, ya tunjukkan karya-karya kamu. Tapi
dengan anggun dan cantik, bukan dengan gaya yang “pamer” kalau “nih gue jago!”.
Ya itu tadi “Soft Sell”, jualan tapi gak kaya jualan. Ibarat produk, harus
ditunjukkan kan kelebihan produk itu apa. Ya, kamu juga. Apa yang kamu punya? Yang
dapat orang lain lihat dari dalam diri kamu. Saya yakin tiap orang punya
kelebihan masing-masing.
Itu tadi soft sell. Yang selanjutnya adalah karakter. Karakter
kamu harus bagus! Ternyata kualitas karakter sangat menentukan keberhasilan
individu di dunia kerja. Udah deh, kalau kamu konsisten menerapkan karakter
yang bagus, meski gak terlalu cerdas, kamu bakalan jadi karyawan yang paling
bersinar. Karena kenapa? Karena ternyata kecerdasan itu menempati posisi ke 11
dari 13 kriteria (Menurut para CEO di AS).
Produktif dan berorientasi pada target. Harus produktif dong!
Kamu harus memprioritaskan pekerjaan dan mengelola waktu dengan baik. Masa kamu
nuntut naik gaji mulu, tapi kamunya gak produktif hehe. Saya pribadi selalu
punya prinsip bahwa pekerjaan saya harus selesai sebelum waktunya. Saya selalu
punya “Deadline”, ya meskipun terkadang apa yang saya kerjakan melebihi batas “Deadline”
hehe. Namanya juga manusia, yang penting berusaha kan (haha pembelaan). Tapi serius,
biasanya sih sesuai Deadline! (Tetep pembelaan).
Ini nih yang paling penting, mau terus belajar dan gak
gampang puas serta kamu juga harus menganggap bahwa diri kamu berharga. Kenapa harus
menganggap diri kamu berharga? Bagaimana orang lain menghargai kamu jika kamu
tidak menghargai dirimu sendiri! Sebuah harga diri adalah ukuran eksistensi
kamu, bukan tentang kesombongan. Caranya adalah menjaga dan meningkatkan
nilai-nilai positif dalam diri kamu, dan yang negatif-negatif hempaskan sudah!!
Terakhir nih. Menjaga hubungan baik dan keharmonisan sosial
di tempat kerja. ini penting sekali! Kamu harus dapat bekerjasama dengan atasan
maupun rekan kerja kamu. Menyesuaikan diri dengan orang lain yang berbeda
kepala, sifat, dan kepribadian. Dan ini saya rasa yang paling susah dilakukan
oleh beberapa karyawan. Lah, kok susah sih? Iya lah, karena dalam kenyataannya
pergunjingan, pergosipan masih selalu ada di balik-balik tembok perusahaan
hehe. Belum lagi persaiangan gak sehat, saling memojokkan, ataupun perilaku
buruk semisal masih adanya “Senioritas” (Padahal profesional aja ya! hihi). Jadi
kalau kamu mau “bersinar” di tempat kerja, yuk! Jaga keharmonisan sosial di
tempat kerja. lagian ngapain ya bersikap seperti itu. selain dosa, gak ada
gunanya juga kan! Dan gak bakalan bikin kamu “Bersinar”.
Sebetulnya masih banyak nih, boleh lah teman-teman tambahin
hehe.
Intinya sih, “bersinar” ditempat kerja menurut saya adalah
bukan terlihat “bersinar” dihadapan orang lain atau orang lain yang melabelkan
itu ke kamu. Tetapi bersinar untuk diri sendiri dan biarlah diri kamu sendiri
yang dapat menilai, apakah sudah “bersinar” dengan segala usaha yang telah kamu
lakukan?
Menjadi “bersinar” sejatinya bukan menjadi tujuan. Tetapi biarkan
itu menjadi sebuah hasil atas apa yang telah kita lakukan terhadap pekerjaan
yang kita emban. Dan saya sendiri masih sangat jauh untuk menjadi “bersinar”.
Pekerjaan itu ibadah. Mari lakukan dengan ikhlas, sepenuh
hati, dan penuh tanggungjawab.
Komentar
Posting Komentar