Surat Masa Depan

Ditunjukkan untuk Mr. Right
(Di tulis karena iseng semata, maklumlah yah.. perempuan yang lagi menstruasi emang suka baper.. terlebih dikala pekerjaan bejibun. Bawaannya udah pengen di pinang aja haha) . silahkan ketik aamiin jika sudah selesai membaca. mudah-mudahan yang nulis dan mebaca di segerakan bertemu jodohnya hehe.


Dear Mr. Right...
Mulai saat ini kau harus belajar membiasakan diri untuk hidup bersamaku. Nyamankanlah dirimu dengan segala kekurangan yang kupunya. Kelebihanmu akan menggenapkan segala kekurangannya. Belajar terbiasalah dengan aku yang akan selalu merepotkanmu. Kau yang dulu tak dibebani tanggungjawab terhadap seorang wanita, kini ada aku istrimu yang harus selalu kau jaga.

Mulai saat ini, disepanjang harimu akan ada aku yang mungkin akan membuat senyum, kecewa, bahkan luka karena aku tahu hidup takkan selamanya bahagia.  Pasti akan ada masa-masa sulit menyapa. Setiap kau membuka mata, disampingmu akan selalu ada wajah yang mungkin masih tertidur pulas. Tanpa gincu dan riasan di wajahnya. Berjanjilah, untuk tidak merasa kecewa kerena kekurangan yang ia punya. Bahkan jika ia mengorok karena kelelahan atau kau mencium bau nafas tak sedap dari mulutnya ketika bangun tidur, boleh saja kau merasa jijik. Tapi berjanjilah untuk tak merasa menyesal telah memilihnya menemani hari-harimu.

Mari bersepakat untuk selalu membuat senyum pada masing-masing wajah kita, meskipun onak duri akan selalu ada menjadi karib dihidup kita. Ketika kekecewaan hadir entah darimu atau dariku, berusahalah untuk menjadi penyeka air mata yang akan membuatkan lega. Kau harus mau ku ajak bertengkar dan berdebat untuk hal-hal kecil yang nantinya akan membuat kita semakin dekat. Apabila ada air mata yang terjadi di antara kita, berjanjilah untuk tidak mengucapkan selamat tinggal dari lisanmu. Kau boleh saja merasa bosan atau jengah tetapi ingatlah kembali untuk pulang ke tempat pertama kalinya kau melabuhkan hatimu, yaitu diparaduan hatiku.

Sekarang mari kita berbicara tentang kematian. Saat kau memutuskan untuk menjadikan aku istrimu, pernahkah berpikir diantara kita berdua siapa yang akan mengucapkan salam perpisahan terlebih dahulu? Aku memikirkannya. Bagaimana jika salah satu dari kita tidak berumur panjang. Entah aku atau kau yang akan pulang kepangkuannya terlebih dahulu. Apakah kita akan hidup bersama selamanya sampai rambut berwarna putih memenuhi kepala kita? Atau salah satu kita pergi terlebih dahulu? Aku mulai berpikir, bagaimana jika aku yang meninggal terlebih dahulu. Mungkin kau akan menikah lagi, karena kau tak mungkin hidup seorang diri. Anak-anakmu  akan punya hidupnya sendiri. Kau butuh seseorang yang menemanimu, yang takkan bisa anak-ankmu untuk melakukannya. Aku paham dan aku mengerti. Maka jika suatu saat itu terjadi maka silahkan saja, aku takkan cemburu. Ku tunggu kau di atas sana, insyaallah kita akan bersatu lagi. Lantas bagaimana jika kau yang meninggalkanku terlebih dahulu. Aku tak dapat membayangkannya. Pasti akan terasa sesak dan duniaku seakan hancur. Jangankan untuk mencari penggantimu. Untuk tidak ada kau disampingku pun akau tak dapat membayangkannya.

Terimakasih karena telah memilihku, padahal kau bisa saja memilih wanita-wanita lain yang lebih baik dariku. Entah itu lebih cantik, lebih kaya, lebih berakhlak dan perpendidikan tinggi. Kau berikan kepercayaanmu padaku untuk membuat bahagia dihidupmu. Aku takkan dapat berjanji untuk selalu membuatkan senyum diwajahmu, tapi akan selalu kupastikan untuk kau selalu nyaman denganku.

Dariku..
Yang merindumu dalam setiap do'aku

Komentar

  1. Aamiiin... so sweeet. Suka bacanya sederhana tapi menyentuh jiwa...

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts